PUISI TAUFIK ISMAIL

 "Negeriku Sedang Dilahap Rayap"

Oleh Taufik Ismail

Kita hampir paripurna

menjadi Bangsa porak- poranda,

Terbungkuk dibebani hutang

dan merayap melata sengsara di dunia.

Pergelangan tangan dan kaki Indonesia “DIBORGOL” di Ruang Tamu Kantor Pegadaian Jagat Raya.

Negeri kita “Tidak Merdeka Lagi”,

Kita sudah jadi Negeri Jajahan Kembali.

Selamat Datang dalam

“Zaman Kolonialisme Baru,”

Saudaraku.

Dulu penjajah kita “Satu Negara”,

Kini penjajah kita “Multi-Kolonialis”

banyak bangsa.

Mereka “Berdasi Sutra”,

Ramah-Tamah luar biasa

dan Banyak Senyumnya.

Makin banyak kita

“Meminjam Uang,

Makin Gembira”

karena “Leher Kita

Makin Mudah Dipatahkannya”


Bergerak ke kiri “Ketabrak Copet”

Bergerak ke kanan “Kesenggol Jambret”,

Jalan di depan “Dikuasai Maling’,

Jalan di Belakang penuh “Tukang Peras”,

Yang di atas “Tukang Tindas.”


Lihatlah PARA MALING itu

kini mencuri secara berjamaah.

Mereka bersaf-saf Berdiri rapat,

teratur berdisiplin dan betapa khusyu’.

Begitu rapatnya mereka berdiri

susah engkau menembusnya,

Begitu Sistematis.

Itukah rezim yang kalian banggakan dan di bela-bela.

Lalu dari sisi mana hebatnya rezim sekarang ini.


"Puisi Baru Taufik Ismail"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nelung Dina

HYPNOWRITING AND Croc Brain

Seminar Nasional Riset Linguistik dan Pengajaran Bahasa (SENARILIP-5), 1-2 OKT 2021