Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

DOA NABI MUHAMMAD KETIKA SUJUD

 DOA YANG DIBACA NABI SAW KETIKA SUJUD Di antara  do’a-do’a yang dibaca Rasulullah Saw. adalah: sebagai berikut. a). Berdasarkan hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Abbas: اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِي نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا Artinya: “Ya Allah, berikanlah di dalam hatiku cahaya, di dalam penglihatanku cahaya, di dalam pendengaranku cahaya. Dan (berikanlah) cahaya dari sebelah kananku, cahaya dari sebelah kiriku, cahaya dari atasku, cahaya di bawahku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, dan berikanlah cahaya pada seluruh tubuhku.” b). Berdasarkan riwayat Muslim dari ‘Aisyah: اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, da

PUISI TAUFIK ISMAIL

 "Negeriku Sedang Dilahap Rayap" Oleh Taufik Ismail Kita hampir paripurna menjadi Bangsa porak- poranda, Terbungkuk dibebani hutang dan merayap melata sengsara di dunia. Pergelangan tangan dan kaki Indonesia “DIBORGOL” di Ruang Tamu Kantor Pegadaian Jagat Raya. Negeri kita “Tidak Merdeka Lagi”, Kita sudah jadi Negeri Jajahan Kembali. Selamat Datang dalam “Zaman Kolonialisme Baru,” Saudaraku. Dulu penjajah kita “Satu Negara”, Kini penjajah kita “Multi-Kolonialis” banyak bangsa. Mereka “Berdasi Sutra”, Ramah-Tamah luar biasa dan Banyak Senyumnya. Makin banyak kita “Meminjam Uang, Makin Gembira” karena “Leher Kita Makin Mudah Dipatahkannya” Bergerak ke kiri “Ketabrak Copet” Bergerak ke kanan “Kesenggol Jambret”, Jalan di depan “Dikuasai Maling’, Jalan di Belakang penuh “Tukang Peras”, Yang di atas “Tukang Tindas.” Lihatlah PARA MALING itu kini mencuri secara berjamaah. Mereka bersaf-saf Berdiri rapat, teratur berdisiplin dan betapa khusyu’. Begitu rapatnya mereka berdiri susah e