indikator keimanan


SATU HARI SATU HADITS

Selasa,  11 Desember 2018 M / 3 Rabiul Tsani 1440  H 

بِسْـمِ اللّهِ رَّحْمنِ الرَّحِيْمِ 
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

INDIKATOR KEIMANAN

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

Dari Anas bin Malik,  Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: pertama, dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari siapapun. Kedua, mencintai seseorang  karena Allah. Dan ketiga, dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka".

(HR Bukhari No: 15) 

Kandungan hadits:

1.  Mencintai Allah dan Rasul-Nya diletakkan di urutan tertinggi. Orang yang demikian motivasi dan orientasi utama dan pertama adalah mencari rela dan kasih sayang Allah Subhanahu wata'ala. Bila Allah Subhanahu wata'ala tidak mengizinkan maka dia akan meninggalkan nya apapun resiko dihadapan nya. Ujian cinta kepada Allah siap diuji layak nya Ibrahim ketika di uji untuk membuktikan pilihan cinta anak atau cinta Tuhannya.

2.   Apabila ia mencintai seseorang, dalam bentuk pertemanan, kerjasama,  dan lebih dari itu, standar yang dipakai adalah apakah berdampak pada kedekatan dan kerelaan Allah Subhanahu wata'ala atau sebaliknya.

3.  Ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menganugerahkan keimanan.  segala aktifitas hidupnya ditimbang dengan apakah menyebabkan tambah keimanan atau sebaliknya.

4. Seseorang ketika mencintai Rasulullah SAW mewajibkan adanya penghormatan, ketundukan, ketaatan,   mengikuti, dan mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, jangan pernah berpaling dan menoleh kepada contoh yang bukan berasal dari Rasulullah SAW.

Allah berfirman:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, nescaya Allah akan mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’

 [Ali ‘Imran: 31]

Ayat ini adalah pemutus hukum bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah namun tidak  menempuh jalan yang dicantohkan Rasulullah SAW, maka orang itu dusta dalam pengakuannya hingga ia mengikuti syariat dan contoh ibadah yang dibawa oleh Rasulullah SAW dalam semua ucapan,  perbuatannya, sikap, dakwah, ibadah, dan segala hal yang bertalian dengan Islam.

5.  Di antara tanda cinta kepada Rasulullah SAW adalah dengan mengamalkan Sunnahnya, menghidupkan, dan mengajak kaum Muslimin untuk mengamalkannya, serta berjuang membela As-Sunnah dari orang-orang yang mengingkari As-Sunnah dan melecehkannya. Termasuk cinta kepada Nabi SAW adalah menolak dan mengingkari semua bentuk bidah dan kesesatan.

6.  Mencintai seseorang adalah semata-mata karena mencari ridha Allah SWT. Setiap kecintaan dan pengagungan kepada manusia hanya dibolehkan dalam rangka mengikuti kecintaan dan pengagungan kepada Allah SWT. Mencintai dan mengagungkan Rasulullah SAW  adalah penyempurnaan kecintaan dan pengagungan kepada Allah”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nelung Dina

HYPNOWRITING AND Croc Brain

Seminar Nasional Riset Linguistik dan Pengajaran Bahasa (SENARILIP-5), 1-2 OKT 2021