pendidikan untuk anak

 SIKAP ORTU KEPADA ANAK

SUATU PAGI DI KAMPUS ITB...

Q: “Pak, anaknya masuk ITB?”
A: “Iya pak, alhamdulillah... Anak bapak juga?”

Q: “Iya pak, anak sy sekolah di SMA FAVORIT dia masuk ITB tanpa test, saya sangat bangga dengan sekolah anak saya itu. Kalau boleh tahu, anak Bapak dari SMA favorit mana?”

A: “Anak sy dari Pesantren, dia 6 tahun tinggal di Pesantren dan alhamdulillah sekarang diterima di ITB tanpa test juga”

Q: “Lho memang ada orang pesantren bisa masuk PTN??? Bukannya orang pesantren hanya bisa kuliah agama kaya tafsir hadits gitu di UIN atau di Mesir???”

A: “Itulah bedanya anak pesantren dengan yang tidak pesantren, anak kami bisa masuk jurusan umum apa saja di PTN, sementara anak bapak hanya masuk jurusan umum dan tidak bisa masuk jurusan tafsir hadits, kalaupun bisa ditanggung anak bapak stress sebelum kuliah hehehe...”

Q: “Saya fikir pesantren hanya untuk menjadikan anak jadi guru agama saja”

A: “Anak lulusan pesantren, bisa jadi apa saja, jadi guru, pengusaha, ilmuwan, dan profesional lainnya. Jadi seyogyanya tidak akan ada anak pesantren yg akan nganggur. Karena paling tidak dia bisa jadi imam di mushollanya dan guru mengaji di kampungnya. Kelak ia akan menjadi imam bagi keluarganya dan bisa menjadi wasilah pahala surga buat kedua orangtuanya karena keshalehan dan amal2nya. Anak bapak bisa ngaji?”

Q: “Anak saya blm bisa ngaji dan shalat. Waktunya habis buat les disekolahnya... (sedih”.

A: “Anak bapak mengusai berapa bahasa asing?”

Q: “Hanya bisa bahasa Indonesia. Kalo anak bapak?”

A: “Alhamdulillah anak saya fasih 2 bahasa asing mutama, yaitu Inggris dan Arab”.

Q: “Oh... ternyata pesantren itu gak kuno ya pak, bahkan lebih baik dari sekolah favorit anak saya”.

A: “Alhamdulillah bapak sudah faham...”

Q: “Oya, bapak dari mana dan kerja di mana?”
A: “Saya dari Bogor, alhamdulillah pernah bekerja diperusahaan migas multinasional lebih dari 12 tahun”.

Q: “Wah mantep sekali, dulu sekolah di SMA mana?”

A: “Saya alumni Pesantren...”

Q: “Oh... di Perusahaan Migas bagian Kerohanian Islam ya pak?, soalnya bapak kan dari pesantren”

A: “Alhamdulillah posisi akhir say asebelum mundur jadi orang gajian adalah sebagai Deputy Area Manager Perusahaan Migas Asing yang pegawainya asing juga”

Q: “Oh lulusan pesantren bisa kerja di migas juga yah?”

A: “Nah itulah lagi2 keunikan alumni pesantren...”

Q: “Owhhh..... (Diam tertunduk)”

MENANGISLAH SEKARANG..
=================
Pesan KH. HASAN ABDULLAH SAHAL, pimpinan pondok gontor untuk para orangtua yang melepas putra-putrinya untuk menuntut ilmu.
=================
"Kalau mau punya anak bermental kuat, orangtua-nya harus lebih kuat, punya anak itu jangan hanya sekedar sholeh tapi juga bermanfaat untuk umat, orangtua harus berjuang lebih ikhlas.. ikhlas.. ikhlas".

Anak-anak mu di pondok pesantren gak akan mati karena kelaparan, gak akan bodoh karena gak ikut les ini dan itu, gak akan terbelakang karena gak pegang "gadget". Insya Allah Anakmu akan dijaga langsung oleh Allah karena sebagaimana janji Allah yang akan menjaga Alqur'an..yakin.. yakin..dan harus yakin.

Lebih baik kamu menangis karena berpisah SEMENTARA dengan anakmu untuk menuntut ilmu agama, dari pada kamu nanti "yen wes tuwo nangis karena anak-anak mu lalai urusan akhirat.. kakean mikir ndunyo, rebutan bondo, pamer rupo..lali surgo.." (kalau sudah tua menangis karean anak2 kamu lalai thdp urusan akhirat....kebanyakan memikirkan urusan dunia, berebut harta, pamer rupa wajah...lupa surga)

“Jadi wali santri itu harus punya 5 sifat dan sikap, yaitu T. I. T. I. P."

1. Tega
Harus tega… harus tega… harus tega… harus percaya kalau di pesantren anakmu itu dididik bukan dibuang. Harus tega, karena pesantren adalah medan pendidikan dan perjuangan…

2. Ikhlas
Harus ikhlas…harus sadar kalau anakmu itu tidak akan dibiarkan terlantar… harus ikhlas anakmu dididik, dilatih, ditempa, diurus, ditugaskan, disuruh hafalan, dan sebagainya… kalau merasa anakmu dibuat nda senyaman hidup dirumah… ambil anakmu serkarang juga..!

3. Tawakkal
Setelah itu serahkan sama Allah. Berdoalah! Karena pesantren bukan tukang sulap, yang bisa merubah begitu saja santri-santrinya… maka berdoalah…

4. Ikhtiar
Dana dan do'a. Ini adalah kewajiban. Amanat.

5. Percaya
Percayalah bahwa anak kalian ini dibina, betul-betul DIBINA. Apa yang mereka dapatkan disini adalah bentuk pembinaan. Jadi kalau melihat anak-anakmu diperlakukan bagaimanapun, percayalah itu adalah bentuk pembinaan. Itu adalah pendidikan.

Jadi, jangan SALAH PAHAM !
Jangan SALAH SIKAP !
Jangan SALAH PERSEPSI !

Mereka itu beribadah dengan menuntut ilmu
Mereka selalu diajarkan untuk mendoakan ibu-bapaknya.
Mereka pergi untuk kembali.
Bertemulah jarang-jarang agar CINTA makin berkembang.

 SIKAP ORTU KEPADA ANAK

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nelung Dina

HYPNOWRITING AND Croc Brain

Seminar Nasional Riset Linguistik dan Pengajaran Bahasa (SENARILIP-5), 1-2 OKT 2021