Communication Strategy in Javanese

-

COMMUNICATION STRATEGY IN JAVANESE

Majid Wajdi
mawa2id @yahoo.com

Politeknik Negeri Bali

Abstract

This paper tries to look critically at the phenomenon of language or code choice and code usage in Javanese. As a language that lives in a situation of diglosia, Javanese is known as a language characterized by high and low speech levels. The level of high speech or high code (krama) and the low level of speech or low code (ngoko) are what makes Javanese language included in the category of diglosia in language or language that lives in a diglosia situation. If we look at the phenomenon of code choice and the use of code in Javanese using a theory of code, namely the theory of code switching or code mixing, it turns out that there is something very interesting and at the same time have not much explored and discussed so far in studies of language codes and code choices especially Javanese.

So far the phenomenon of choice and use of code in language diglosia, namely language that recognizes high and low levels of speech, turns out to be generalized as a phenomenon that occurs in a non-diglosia bilingual or non-diglosia bilingualism. This means that the phenomenon of code choice and the use of code in diglosia situations must be carefully distinguished by the phenomenon of choice and use of code in the bilingual and bilingualism of non-diglosia. Given the status of high speech (high code) and low level of speech (low code), the choice of code and use of codes in the language or language diglosia must be carefully distinguished from the phenomenon of choice and use of code in the non-bilingual diglossia.

The phenomenon of choice and the use of high code (krama) and low code (ngoko) in the Javanese language allows the occurrence of code switching, code mixing, as well as code crossing. If high code and low code are used by two speakers in a conversation, say speaker 1 (using high code) and speakers 2 (using low codes), then the fenemona that occurs is not only the phenomenon of code switching or code mixing, but the phenomenon of code crossing.

Keywords: conversation strategy, code switching, cross code, Javanese speech levels

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nelung Dina

-
NELUNG DINA , MITUNG DINA, MATANG PULUH DINA, NYATUS, NYEWU DAN NGUWIS-UWISI Dalam masyarakat Jawa, ada kata bilangan tertentu yang dapat diubah menjadi verba (kata kerja).  Kata kerja (verba) yang dibentuk dari kata bilangan ini berhubungan dengan upacara ritual pada masyarakat Jawa. Upcara ritual ini lazimnya dikaitkan dengan kematian seseorang. Kata bilangan tertentu itu adalah telung dina 'tiga hari' , pitung dina 'tujuh hari' , patang puluh dina 'empat puluh hari' , satus dina 'seratus hari' , dan sewu dina 'seribu hari' . Kata bilangan ini kemudian diubah menjadi verba (kata kerja) dengan cara memberikan awalan ng- [m-; ny-]  sehingga berubah menjadi  n elung dina  'tiga hari' , mitung dina  'tujuh hari' , matang puluh dina  'empat puluh hari' , nyatus dina  'seratus hari' ,  dan  nyewu dina. Verba tersebut bermakna 'melakukan upacara ritual pada hari ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, ke-100 setelah kem...
Baca selengkapnya

Muludan, Rajaban, Ayam Remasul

-
Ayam Remasul , Muludan, dan Rajaban Ketika saya kecil di kampung dulu, saya sering mendengar istilah "ayam remasul" digunakan dalam keseharian. Istilah "remasul" berasal dari kata "rasul" atau "rosul". Yang dimaksud dengan rasul/rosul di sini adalah Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Mengapa istilah itu dikaitkan dengan ayam dan rasul Muhammad SAW? Penduduk kampung kami 100% beragama Islam. Masalah ritual keagamaan sangat kental dijalani oleh masyarakat di kampung kami (dan di kampung lain). Acara ritual keagamaan yang menjadi primadona adalah perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW dan perayaan Isro Mi'raj.  Setiap bulan Robi'ul Awwal atau bulan Mulud menurut kalender (dan mulut) orang Jawa, kami pasti merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad yang bertepatan dan Perayaan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dalam peristiwa Isro Mi'raj. Bagi kami, anak-anak yang belum mengerti kesulitan orang tua kami mencari penghidupan, bulan Mulud d...
Baca selengkapnya

HYPNOWRITING AND Croc Brain

-
HYPNOWRITING dan CROC BRAIN (Haryoko R. Wirjosoetomo) Ada hal menarik yang saya temukan dalam Expert Sharing tentang Literasi Digital di kantor Kementerian Kominfo beberapa waktu lalu, di mana saya menjadi salah satu pembicaranya. Seluruh hadirin di ruang pertemuan tersebut adalah sarjana dari berbagai Universitas ternama di Indonesia.  Tentu saja mayoritas hadirin adalah Alumni Universitas Gadjah Mada, karena acara tersebut sebenarnya digagas hanya untuk anggota grup Kagama Virtual saja. Jika pada akhirnya mengundang peserta dari luar grup, semata karena Kementerian Kominfo tertarik dengan materi yang akan kami sharingkan dan memutuskan untuk menanggung seluruh biaya pelaksanaannya. Nah, apa yang menarik bagi saya? Ternyata 100-orang lebih di ruangan tersebut, bahkan sesama Pembicara lain juga, tidak menyadari bahwa sebagian terbesar status-status atau meme-meme di media-sosial yang menimbulkan kontroversi memang di-desain secara khusus untuk memicu per...
Baca selengkapnya