IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

Perlunya ideologi Muhammadiyah yang kuat

Oleh Zulkarnain Al Madhuri

Kyai Haji Ahmad Dahlan pernah menyampaikan dalam satu pandangannya: "Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah".  Dalam kesempatan lain Kyai Haji Ahmad Dahlan juga menyatakan: "Jangan menduakan Muhammadiyah dengan organisasi lain". Itulah sebabnya penting sekali bagi Muhammadiyah dan warganya bisa memiliki wawasan Muhammadiyah dan ideologi Muhammadiyah yang kuat tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham lain yang datang dari luar.  Sudah pasti langkah dari Muhammadiyah menuju sebuah keinginan besar yaitu baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur adalah sebuah cita-cita luhur yang terdapat dalam Mukadimah Muhammadiyah, karena dikatakan dalam Mukadimah Muhammadiyah bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Amar ma'ruf nahi mungkar dan jika dilihat di dalam masalah 5 Muhammadiyah tujuan utama Muhammadiyah adalah meninggikan kalimat Allah subhanahu wa ta'ala sehingga terwujud penegakan hukum Islam di Indonesia melalui gerakan Muhammadiyah bukan dengan cara yang lain.

Gerakan Muhammadiyah memiliki standar gerakan yang terdapat pada Manhaj Muhammadiyah dalam perjalanannya, tidak ke kiri dan tidak ke kanan artinya Muhammadiyah memiliki gerakan tersendiri dan cara tersendiri tidak afiliatif pada organisasi manapun. Muhammadiyah adalah Muhammadiyah bukan kelompok lain dan tentu semangat Muhammadiyah adalah semangat Muhammadiyah tidak untuk semangat yang lainnya, hendaknya semua warga Muhammadiyah memiliki skill dan pemahaman yang benar terkait Muhammadiyah sehingga bisa membedakan mana yang baik dan buruk sesuai dengan khittah perjuangan Muhammadiyah. Bukan sekedar mengsukseskan keinginan pada amal usaha Muhammadiyah seperti merebut posisi kepala sekolah merebut posisi yang enak-enak di Muhammadiyah tetapi tidak pernah membesarkan Muhammadiyah sama sekali atau merebut posisi-posisi tertentu di dalam kepengurusan Muhammadiyah dengan target bisa mengambil keuntungan di Muhammadiyah, ini jelas adalah tindakan yang bukan dari Muhammadiyah, jelas adalah bukan warga Muhammadiyah yang sesungguhnya tapi warga Muhammadiyah yang hanya numpang hidup di Muhammadiyah. Bagaimana menjaga amanah sebagai guru-guru di Muhammadiyah juga membesarkan sekolah Muhammadiyah di samping mengolah pendidikan Muhammadiyah semaksimal mungkin dengan usaha yang gigih untuk melahirkan kader-kader pengganti tidaklah kemudian yang masuk Muhammadiyah adalah orang-orang luar yang tidak tahu menahu soal Muhammadiyah sehingga merusak norma-norma Muhammadiyah itu sendiri.

Perlunya ideologi Muhammadiyah yang kuat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nelung Dina

HYPNOWRITING AND Croc Brain

Seminar Nasional Riset Linguistik dan Pengajaran Bahasa (SENARILIP-5), 1-2 OKT 2021