Power in Indonesian Language


Ibu:     "Kakak, sudah jam 7 lho!"
Anak:  "Iya, sebentar bu"



Dialog di atas dilakukan oleh seorang ibu kandung dengan anak kandungnya. Seorang ibu memanggil anak tertuanya dengan panggilan "kakak". Ini adalah salah satu cara ibu ini menularkan kebiasaan baik (baca: seorang bawahan kepada atasan) yang harus dilakukan seorang anak yang usianya lebih muda kepada anak yang usianya lebih tua. Pada contoh ini bagaimana seorang adik yang tentunya usianya lebih muda harus menaruh hormat kepada kakaknya yang usianya lebh tua. Sang ibu memerankan diri sebagai adik dengan maksud memberikan contoh yang nyata bagaimana seorang adik berperilaku yang mencerminkan jenjang atau hieraki kepada sang kakak. Sebaliknya, ibu di atas juga akan memanggil anak yang leih muda dengan panggilan "adik". Inilah cara ibu ini menularkan kebiasaan baik bagi putra dan putrinya. Ibu ini menghendaki agar seorang kakak memanggil "adik" kepada adiknya, dan seorang adik (yang lebih muda) memanggil kakak kepada saudara kandung yang lebih tua. Kakak dan adik adalah sebuah contoh hubungan hierarkis atasan (kakak) dan bawahan (adik).

Kaidah sosial dalam miniatur sosial. Sebuah kelaurga adalah miniatur masyarakat sosial. Kaidah sosial yang berlaku dalam sebuah keluarga akan diberlakukan dalam kehidupan sosial yang lebih luas. Hubungan antara anggota keluarga adalah hubungan hierarkis antara ayah-ibu dan anak-anak. Hubungan antar anak-anak dalam sebuah keluarga adalah hubungan hierarkis pula, yakni hubungan antara anak yang lebih tua (kakak) dan anak yang lebih muda (adik).

Hubungan hierarkis ayah-ibu vs anak menjadi kaidah sosial pertama, dalam hal ini anak (junior) akan memanggil orang tuanya dengan panggilan "bapak" dan "ibu". Begitu pula hubungan antara anak, ada kakak dan adik. Seorang yang lebih tua dalam hubungan antar saudara dalam sebuah keluarga akan dipanggail dengan kata sapaan "kakak", sedangkan sudara yang lebih muda akan disapa dengan kata sapaan "adik".

Dalam masyarakat yang lebih luas, pola hubungan "ayah/ibu-anak" dan "kakak-adik" akan dijadikan patokan. Bagi siapa saja yang menempatkan diri sebagai seorang "anak" ketika berhadapan dengan seorang "ayah" atau "ibu", maka seorang anak akan memanggil orangtua (dalam arti sempit ayah/ibu kandungnya dan dalam arti luas) itu dengan sapaan "bapak" atau "ibu". Dalam masyarakat setiap figur yang dianalogkan dengan ayah/ibunya akan disapa dengan bentuk sapaan "bapak" atau "ibu". Begitu pula, setiap figur yang dianalogkan dengan saudara kandungnya, maka akan disapa dengan kata sapaan "kakak" dan "adik"

____________________________________________________________________________
Pola Hubungan dalam Keluarga                                   Pola Hubungan dalam Keluarga
____________________________________________________________________________
(1) Ayah/Ibu vs. Anak-anak                                             (1) Bapak/Ibu vs. Anak-anak
(2) Saudara tua vs. Saudara muda                                    (2) Saudara Tua vs. Saudara muda
____________________________________________________________________________




Power and Language Use in Indonesian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nelung Dina

HYPNOWRITING AND Croc Brain

Seminar Nasional Riset Linguistik dan Pengajaran Bahasa (SENARILIP-5), 1-2 OKT 2021